Selasa, 30 Desember 2008

Budidaya udang windu

BUDIDAYA UDANG WINDU

( Palaemonidae / Penaeidae )

Udang merupakan jenis ikan konsumsi air payau, badan beruas berjumlah 13

(5 ruas kepala dan 8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang disebut eksosketelon. Daerah penyebaran benih udang windu antara lain: Sulawesi Selatan (Jeneponto, Tamanroya, Nassara, Suppa), Jawa Tengah (Sluke, Lasem), Jawa Timur (Banyuwangi, Situbondo, Tuban, Bangkalan, dan Sumenep), Aceh,

Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, dan lain-lain.

JENIS

Klasifikasi udang adalah sebagai berikut:

Klas : Crustacea (binatang berkulit keras)

Sub-klas : Malacostraca (udang-udangan tingkat tinggi)

Superordo : Eucarida

Ordo : Decapoda (binatang berkaki sepuluh)

Sub-ordo : Natantia (kaki digunakan untuk berenang)

Famili : Palaemonidae, Penaeidae

air.

PERSYARATAN LOKASI

1) Lokasi yang cocok untuk tambak udang adalah pada daerah sepanjang

pantai (beberapa meter dari permukaan air laut) dengan suhu rata-rata 26-28

derajat C.

2) Tanah yang ideal untuk tambak udang adalah yang bertekstur liat atau liat

berpasir, karena dapat menahan air.

3) Tekstur tanah dasar terdiri dari lumpur liat berdebu atau lumpur berpasir,

dengan kandungan pasir tidak lebih dari 20%. Tanah tidak boleh porous

(ngrokos).

4) Jenis perairan yang dikehendaki oleh udang adalah air payau atau air tawar

tergantung jenis udang yang dipelihara. Daerah yang paling cocok untuk

pertambakan adalah daerah pasang surut dengan fluktuasi pasang surut 2-3

meter.

5) Parameter fisik: suhu/temperatur=26-30 derajat C; kadar garam/salinitas=0-

35 permil dan optimal=10-30 permil; kecerahan air=25-30 cm

Pembibitan

1) Menyiapkan Benih (Benur)

Benih yang masih halus, yang disebut post larva, benih yang sudah besar atau benih kasar yang disebut juvenil.

2) Perlakuan dan Perawatan Benih

a. Cara pemeliharaan dengan sistem kolam terpisah

b. Cara Pengipukan/pendederan benur di petak pengipukan

c. Cara Pengipukan di dalam Hapa

d. Cara pengangkutan:

Pengangkutan menggunakan kantong plastik:

Pengangkutan dengan menggunakan jerigen plastik:

e. Waktu Penebaran Benur

Sebaiknya benur ditebar di tambak pada waktu yang teduh.

Pemeliharaan Pembesaran

1) Pemupukan

Pemupukan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan makanan alami,

2) Pemberian Pakan

a. Makanan alami

b. Makanan Tambahan

c. Makanan Buatan (Pelet)

3) Pemeliharaan Kolam/Tambak

a. Penggantian Air.

b. Pengadukan secara mekanis

c. Penambahan bahan kimia (belum biasa dilakukan).

d. Penambahan volume air.

e. Menghentikan pemupukan dan pemberian pakan.

g. Penambahan pemberian pakan.

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Hama

1) Lumut

2) Bangsa ketam

3) Udang tanah (Thalassina anomala),

4) Hewan-hewan penggerek kayu pintu air

5) Tritip (Balanus sp.) dan tiram (Crassostrea sp.)

Pengendalian:

1) Ikan-ikan buas dapat diberantas dengan bungkil biji teh yang mengandung

racun saponin.

2) Rotenon dari akar deris (tuba).

3) Ikan liar, ikan buas, dan siput dapat juga diberantas dengan nikotin

Penyakit asal virus.

1) Monodon Baculo Virus (MBV)

2) Infectious Hypodermal Haematopoietic Necrosis Virus (IHHNV)

3) Hepatopancreatic Parvo-like Virus

4) Cytoplamic Reo-like Virus

PANEN

Udang yang siap panen adalah udang yang telah berumur 5-6 bulan masa

pemeliharaan. Dengan syarat mutu yang baik, yaitu:

1) ukurannya besar

2) kulitnya keras, bersih, licin, bersinar dan badan tidak cacat

3) masih dalam keadaan hidup dan segar.


Kuliah akuakultur by Nurlita Abdulgani (Dosen Biologi ITS)


Tidak ada komentar: